Candi Borobudur Bukan Yang Terbesar di Indonesia? Simak Penjelasannya Berikut

26 Mar 2024, 14:27:05 WIB
Candi Borobudur Bukan Yang Terbesar di Indonesia? Simak Penjelasannya Berikut
Candi Borobudur (instagram/injourney.id)

Kabaryo.com - Jika kita berbicara mengenai candi terbesar di Indonesia, pasti pikiran kita akan tertuju pada Candi Borobudur. Candi yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini memiliki luas sekitar 2500 meter persegi. dengan panjang 121,66 m, lebar 121,38 m dan tinggi 35,40 m.

Bahkan pada tahun 1991 candi ini pernah menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Namun setelah kami melansir dari beberapa sumber, ternyata ada kompleks candi yang lebih besar dari Candi ini, yaitu adalah Candi Dieng.

Bagaimana bisa? mungkin bagi anda yang pernah pergi ke Dataran Tinggi Dieng dan mengunjungi candinya luasnya tidak sebesar Borobudur. Namun menurut sejarah bangunan-bangunan tersebut adalah yang tersisa hingga saat ini.

Dalam buku The History of Java, Thomas Stamford Raffles pernah menyebutkan ketika mengunjungi  Dieng, dia melihat terdapat ratusan candi dan situs kuno yang diperkirakan jumlahnya sekitar 400. Dengan angka sebanyak itu, dapat disimpulkan bahwa komplek percandian di Dieng ini hampir dua kali lipat Candi Sewu dan Prambanan, dan itu juga belum termasuk arca, artefak dan yang lainnya.

Candi Dieng
Candi Dieng (instagram/wonosoboinsta)

Setelah Raffles pergi, penelitian dilanjutkan oleh pemerintah Belanda. Dari laporan dan dokumentasi yang ada, pada tahun-tahun setelah Raffles hengkang jumlah candi kuno yang tersisa sudah tinggal sedikit dan lainnya telah hilang. 

Menurut Pembina Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara, Heni Purwono disebutkan bahwa pada masa itu material candi digunakan oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk membuat jalan dan sebagian juga dipakai untuk membuat gudang untuk menyimpan temuan-temuan yang penting seperti arca dan sebagainya. 

Namun nyatanya hilangnya candi-candi ini tidak hanya karena itu, pasalnya sebelum pemerintah Kolonial Belanda datang, Raffles pernah melihat penduduk sekitar menggunakan material candi untuk membangun rumah dan jalan juga. Karena batu-batu di Candi Dieng ukurannya relatif lebih kecil daripada candi Hindu lain seperti Prambanan jadi pendudukpun mudah untuk membawanya.

Selain material, artefak ataupun arcanya juga diperjualbelikan baik oleh penduduk sekitar ataupun pemerintah Hindia Belanda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor ekonomi yang kala itu demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mendorong sebagian besar penduduk untuk melakukannya.

Dan selain itu, salah satu oknum di pemerintah Kolonial Belanda juga secara diam-diam menjadikan gudang penyimpanan artefak itu sebagai gallery jual beli.

Nah, pastinya jika hal-hal di atas tidak pernah terjadi tentunya saat ini kita masih bisa menikmati keindahan candi Dieng yang memiliki 400an candi. Tetapi karena waktu tidak dapat diputar kembali tugas kita saat ini hanyalah menjaga dan melestarikan warisan budaya yang masih ada.