JAFF 18: Menyaksikan Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film Bersama Ringgo Agus, Nirina Zubir, hingga Sheila Dara

28 Nov 2023, 15:05:18 WIB
JAFF 18: Menyaksikan Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film Bersama Ringgo Agus, Nirina Zubir, hingga Sheila Dara
Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF.

Kabaryo.com - Selalu ada energi dan pengalaman yang berbeda ketika menghadiri Jogja-NETPAC Asian Film Fest. Malam itu, tepatnya hari Minggu tanggal 26 November 2023, saya mewakili tim redaksi Kabaryo kembali merasakan atmosfer tersebut tatkala berkesempatan menghadiri JAFF 18 untuk nonton film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film" bareng para pemain hingga sutradara serta produsernya, yakni Ringgo Agus, Nirina Zubir, Sheila Dara, Ernest Prakasa, Bene Dion, dan Yandy Laurens. 

Sekitar pukul 20.00 WIB, saya tiba di Empire XXI yang berada di Jalan Urip Sumoharjo, Yogyakarta. Tempat parkir yang biasa dipenuhi mobil tergantikan oleh lautan manusia yang ingin menyaksikan film favoritnya di festival bergengsi tersebut.

Apalagi, saat menghadiri JAFF, para pengunjung berkesempatan untuk bisa berinteraksi langsung dengan para pakarnya. Sederet sineas menghadiri acara tersebut. Saat masuk ke dalam gedung, saya bisa dengan mudah menemukan nama-nama mentereng yang tengah menikmati suasana JAFF.

Pandangan pertama saya langsung tertuju pada Sheila Dara. Ia terbilang cukup banyak diajak berfoto dengan beberapa pengunjung di situ. Sheila juga terlihat sedang memesan makanan sebelum ia masuk ke dalam Studio 1, tempat pemutaran film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film".

Tak lama setelahnya, dari arah berlawanan, terlihat Ernest Prakasa yang sedang berbincang dengan rekan-rekannya. Berhubung film segera dimulai pada pukul 20.15, Ernest segera berpamitan kepada rekannya untuk segera memasuki studio.

"Tembus 5 M yah!" ujar seorang rekan pada Ernest. Tampaknya sang rekan berusaha memberikan semangat untuk Ernest Prakasa agar film yang ia produseri, "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film", bisa laku keras di pasaran.

Setelahnya, perjumpaan tak terduga terjadi dengan Ringgo Agus Rahman. Berhubung antrean cukup panjang dan padat, kami malah tak sengaja berpapasan di salah satu antrean ketika sedang mencari jalan untuk masuk ke studio.

Sebuah ucapan langsung keluar dari mulut seorang Ringgo Agus. "Silakan mas, duluan aja," ujarnya.

Hanya saja, saya tak enak hati meski saya memang sudah lebih dahulu berada di depan Ringgo. Saya langsung mencari alasan agar Ringgo bisa masuk terlebih dahulu, terlebih karena saya juga masih diminta menunggu oleh tim panitia.

Sempat terjadi kecanggungan, hanya saja saya sempat menanyakan soal perjalanan Ringgo Agus dari Jakarta ke Yogyakarta. Tak banyak yang keluar dari mulut Ringgo lantaran tak berapa lama kami berbarengan diminta untuk segera masuk. Ringgo hanya mengatakan bahwa perjalanannya berlangsung menyenangkan.

Setibanya di dalam studio, Kabaryo rupanya mendapatkan tempat duduk yang cukup membuat perasaan dag dig dug. Saya ditempatkan di seat F, yang mana tempat tersebut hanya berjarak 1 baris dari kursi yang ditempati Nirina Zubir, Ringgo Agus, Ernest Prakasa, Yandy Laurens, Bene Dion, dan Sheila Dara. Tepat di belakang saya persis adalah Nirina Zubir dan Sheila Dara. Sementara Riri Riza juga duduk sederet dengan kursi saya.

Saat film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film" mulai diputar, kami benar-benar dibuat larut dalam setiap dialog maupun emosi yang diperlihatkan para pemainnya. Beberapa kali penonton dibuat tertawa dengan celetukan Ringgo Agus saat berdebat dengan pak produser maupun Nirina Zubir. Tak jarang pula penonton dibuat sependapat dengan argumen lugas seorang Sheila Dara. Tepuk tangan panjang pun menjadi penutup manis akhir film ini.

Setelah film selesai, ada sesi diskusi yang menarik antara para sineas, penonton, maupun segenap pemain dan tim yang terlibat di film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film". Bahkan, seorang Garin Nugroho juga turut memberikan pujian. 

"Ini sebuah film yang cerdas," ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan seisi studio.

Setelah semua sesi rampung, kami berkesempatan untuk ngobrol dan berfoto dengan seluruh pemain maupun tim yang terlibat di film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film". Kabaryo pun sempat berbincang dengan Ringgo Agus.

Menurut Ringgo Agus, film besutan Yandy Laurens ini menjadi film yang berharga dan mewah baginya, karena di masa lampau, sebelum mengerjakan film ini, ia merasa diperlakukan seperti robot. Sementara, Yandy selalu membuka dan memberikan kesempatan bagi siapapun, termasuk Ringgo, untuk terlibat secara lebih dalam dan memberikan masukan untuk pembuatan filmnya.

Ringgo Agus juga menceritakan perjalanan kariernya yang penuh suka duka sehingga berimbas cukup buruk bagi Ringgo. Selama berkarier di dunia film yang ia cinta, ia sempat merasakan jenuh dan mempunyai luka tersendiri. Ia sampai pernah berniat untuk berhenti berakting dan memulai semuanya dari bawah lagi, termasuk dengan menjadi kru di sebuah iklan agar tidak merasakan kejenuhan.

Beruntung bagi Ringgo, Yandy Laurens punya perlakuan yang berbeda terhadap para pemain maupun tim yang bekerja dalam film arahannya, bila dibandingkan dengan sutradara lainnya. Sehingga ia bisa menemukan cintanya kembali terhadap dunia film.

Setelah percakapan itu selesai, saya sempat menemui Sheila Dara dan Nirina Zubir untuk memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi terhadap film yang memang layak untuk diberikan pujian tersebut. Mereka pun tampak melemparkan senyum penuh harapan sembari membalas ucapan saya.